Soulmate, anugerah atau usaha????

Pagi ini aku membaca UMMI edisi Januari 2009, ulasannya tentang Soulmate, mimpi atau nyata. Sangat menarik bahasan kali ini, entah apa karena minggu-minggu ini kadar romantisme-ku bertambah, atau karena emang tim redaksinya pintar pilih kata-kata.

Dari bahasan tersebut, ternyata dapat disimpulkan secara definisi bahwa soulmate itu adalah orang yang punya kesamaan cara berpikir dan kesamaan perasaan sekaligus orang yang bisa melengkapi kekurangan diri kita, intinya to make me feel complete, atau bahasa gaulnya “bisa bikin klik”. Bahasa soulmate ternyata tidak hanya digunakan orang modern, karena orang jawa telah terlebih dulu menggunakan istilah “garwa = sigaring nyawa = belahan jiwa” kepada pasangannya.

Meski istilah soulmate ini seringkali diasosiasikan ke arah perjodohan, namun ternyata soulmate ini tidak melulu untuk suami istri. Istilah soulmate dapat diterapkan kepada siapapun kita merasa nyaman, rileks mengungkapkan diri kita tanpa perlu jaim, dan kita tak perlu memakai topeng didepannya. Jadi soulmate ini bisa jadi kakak kita, adik kita, sahabat kita, orangtua kita, bahkan anak kita sendiri.

Lalu bagaimana dengan Islam memandang masalah soulmate ini? Ternyata Islam tidak menentang 100% maupun merekomendasikan 100%. Tentang menentukan apakah kita soulmate dengan calon pasangan kita, itu dapat dipertimbangkan, namun bukanlah segala-galanya. Karena ternyata soulmate ini dapat diusahakan, seperti halnya Rasulullah saw awalnya tidak mencintai Khadijah selama beliau bekerjasama, namun rasa cinta dan klik itu semakin mendalam di dalam kerangka pernikahan yang agung, hingga Khadijah meninggal dunia, Rasulullah saw masih sangat mencintai Khadijah.

Lalu tentang pasangan suami istri, ada yang ta’aruf, menikah, dan live happily ever after, namun adapula yang berpuluh tahun menikah namun tidurnya punggung-punggungan, komunikasi kerap nggak nyambung, untuk yang ini banyak orang berkilah, wong gimana lagi, bukan soulmateku sih,… memang soulmate ini adalah anugerah dariNya, tapi kalau tidak soulmate, apa lantas kita menyerah begitu saja???

Jika demikian keadaannya, maka hal pertama yang harus ditempuh adalah usaha maksimal untuk memperbaikinya, karena bisa jadi kita belum mengenal pasangan kita luar dalam, karena kan kata orang, tak kenal maka tak sayang,...

Kita beranggapan bahwa untuk menjadi soulmate itu tidak pernah berantem, itu salah karena pasangan soulmate pun sering berantem, namun berantem yang seperti apa, selama dilakukan secara sehat, itu sah-sah saja, ada yang dikarenakan memang seperti itulah pola interaksi mereka (karena keduanya cerewet) dan yang lebih penting biasanya mereka akan lebih romantis setelah berantem lho,...hehe,... dan juga bukan berarti pasangan yang diam aja, tidak pernah berantem itu juga soulmate, belum tentu..... bisa jadi karena salah satu takut pada pasangannya. Sebenarnya yang penting untuk menandakan apakah kita soulmate dengan pasangan kita, adalah kontak batin. Soulmate biasanya saling tahu maksud dan isi hati pasangannya tanpa saling bicara.

Lalu bagaimana jika kita merasa bahwa kita belum terlalu klik dengan pasangan kita? Apa lantas kita memutuskan untuk berpisah? Mungkin sebaiknya yang kita lakukan adalah mengenal pasangan kita lebih dalam lagi, tidak hanya kulitnya saja, dan kita berusaha menjalin kontak batin lebih intens dengannya, agar impian kita untuk mendapatkan pernikahan yang sakinah (ketenangan), mawadah (cinta kasih) dan rahmah (kasih sayang) dapat benar-benar kita wujudkan bersama. Amiin ya rabbal ’alamiin,....

Setelah baca UMMI tersebut, aku jadi mikir “sudah soulmatekah aku dan garwaku?” “sudah klik-kah kami berdua?” biarlah kami yang menjawab sendiri dan berdoa moga2 anugerah ini akan semakin langgeng di antara kami berdua dengan usaha yang tiada henti hingga akhir hayat, tentunya...

Komentar

  1. anugrah itu terasa seperti hantaman gelombang tsunami ketika kita menyadari soulmate kita berlawanan jenis dan bukan pasangan hidup kita, apa istilahnya soulmate atau selingkuhan?

    BalasHapus
  2. Siapapun bisa jadi soulmate kalau kita ikhlas he he he...

    BalasHapus
  3. soulmate tuh kayaknya rahasia tuhan,
    siapa yg brani klaim bahwa pasangannya adalah soulmatenya (seumur hidup) ? kan ga ada yg berani jamin pasangannya itu utk selamanya...
    wong suami istri yang sudah puluhan taun aja bisa cerai

    BalasHapus
  4. itulah,....ternyata soulmate itu antara usaha dan anugerah, lalu jika sepasang pasutri bisa cerai, mungkin banyak hal yang melatarbelakanginya,..

    jika kita ikhlas menjadi pasangan bagi suami/istri kita dan bertekad menjadikan mereka soulmate, ya aku pikir semuanya akan teratasi, namun usaha ini juga harus timbal balik yaah,..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria-pria yang ganjen dan gatal

Disiplin dan Resolusi

Lagu Indonesia Raya, kapan terakhir Anda menyanyikannya?