Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

[IIDN Jogja] : Harapan dan Impian

Siapa saya sih, yang kemudian malah didaulat jadi pengurus komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Jogja?  Konon katanya, karena tampang saya seperti tukang tagih, maka tepat jika saya menjadi bendahara IIDN Jogja, merangkap tukang tagih iuran bulanan. Hahaha, sedihnya dianggap sebagai tukang tagih.  :D Akhir tahun 2014, saat itu tepat satu tahun saya bergabung dengan IIDN Jogja, banyak hal-hal baru yang saya pelajari.  Banyak orang baru yang saya kenal juga.  Adaptasi tetap berlangsung, bagaimana lebih mengenal si A, B, hingga Z.  Saya paham, semua orang punya keunikan dan karakteristiknya masing-masing.  Akhir tahun 2014, diadakan pemilihan pengurus IIDN Jogja, kemudian muncullah beberapa nama.  Hingga akhirnya disepakati format kepengurusan adalah sebagai berikut : Irfa Hudaya sebagai Koordinator Wilayah, Indah Novita Dewi dan Novida Eny menjadi Sekretaris 1 dan 2, saya sebagai Bendahara, Vanny Mediana dan Etyastari sebagai Sie Humas, serta Astuti sebagai Penasehat. Kata t

Memasak, antara refreshing dan pengabdian

Tergelitik dengan status seorang sahabat di status facebooknya beberapa waktu yang silam. Saat itu dia menulis tentang pentingnya seorang istri melayani suami, dalam hal makanan dan minuman.  Sebisa mungkin, makanan dan minuman yang disajikan adalah hasil karyanya.  Hal ini bukan membuat istri menjadi inferior, akan tetapi menjadi ajang melekatkan diri antara suami istri, juga keluarga kecil mereka.  Sahabatku juga mencontohkan, bahwa prinspinya menjadi cemoohan temannya yang lain, dan dianggap kuno.  Hari gini ka nada asisten, ada warung, kita bisa tinggal suruh, atau bahkan tinggal beli.  Status ini menarik, bahkan untuk sekedar saling berkomentar. Juga ketika seorang teman bercerita, "aku tidak suka memasak, dan terlalu sibuk untuk sekedar memasak.  Semua yang menyajikan adalah asisten di rumah, bahkan hingga minuman yang dia minta."  Jujur saya terkaget mendengarnya, tetapi apa hak saya untuk menilainya.  Hanya saja, saya kemudian berpikir, dan bertekad, saya akan be