Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Sekelumit cerita dari kampus karangwangkal (oleh-oleh reuni akbar Fabio Unsoed 2008 –Fabio Balik Kampus)

Gambar
Sejak kira-kira bulan Oktober 2008 yang lalu aku mendapatkan berita dari mailing list Unsoed, bahwa pada tanggal 27-29 Desember 2008 akan dilaksanakan reuni akbar semua angkatan,… Mendengar berita tersebut aja, aku udah seneng, palagi mbayangkan akan dateng ke acara tersebut bersama teman-teman perjuangan satu angkatan,... Rasanya sudah nggak sabar ingin ke kampus dan melepas rindu pada kampus juga teman-teman yang telah menjadi keluarga keduaku,... 26 Desember 2008 Jam 16.00 Aku mendaftar ulang ke kampus, ditemani Fajar ”jay”, ternyata belum banyak yang mendaftar ulang, kalau tidak boleh dikatakan sepi. Yaah kira-kira baru 100 orang yang mendaftar ulang, padahal kalau dihitung dari total alumni (yang katanya sudah meluluskan 3000an, maka angka tersebut masih teramat kecil, baru 3%-nya). Disana kami jumpa pak Setijanto (ini dia dosen pembimbing skripsiku dulu yang sekaligus jadi inspirator serta motivatorku), pak Uki, pak Edi Yuwono, bu Ani Ekologi, bu Triana mantan Dekan, bu Purnow

Soulmate, anugerah atau usaha????

Pagi ini aku membaca UMMI edisi Januari 2009, ulasannya tentang Soulmate, mimpi atau nyata. Sangat menarik bahasan kali ini, entah apa karena minggu-minggu ini kadar romantisme-ku bertambah, atau karena emang tim redaksinya pintar pilih kata-kata. Dari bahasan tersebut, ternyata dapat disimpulkan secara definisi bahwa soulmate itu adalah orang yang punya kesamaan cara berpikir dan kesamaan perasaan sekaligus orang yang bisa melengkapi kekurangan diri kita, intinya to make me feel complete, atau bahasa gaulnya “bisa bikin klik”. Bahasa soulmate ternyata tidak hanya digunakan orang modern, karena orang jawa telah terlebih dulu menggunakan istilah “garwa = sigaring nyawa = belahan jiwa” kepada pasangannya. Meski istilah soulmate ini seringkali diasosiasikan ke arah perjodohan, namun ternyata soulmate ini tidak melulu untuk suami istri. Istilah soulmate dapat diterapkan kepada siapapun kita merasa nyaman, rileks mengungkapkan diri kita tanpa perlu jaim, dan kita tak perlu memakai tope

Menjelang Our 4th Anniversary

Gambar
4 tahun yang lalu, tepat pada tanggal 26 Desember 2004, di Ajibarang, kab Banyumas, pada pukul 09.00 aku dan suamiku, Burhanuddin Subekti, telah mengucapkan janji dengan nama Allah swt untuk menjadi suami istri sehidup semati, dalam suka maupun duka, dan senantiasa berada di jalan yang diridhoi-Nya,…. Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar, teramat banyak suka, duka, canda, emosi, terkadang juga tangis, yang terjadi sepanjang empat tahun kebersamaan kita. sebetulnya bagi suamiku yang ada hanyalah suka, suka, dan suka, namun kebahagiaan itu terkadang rusak dengan adanya tangisanku, isak manjaku, maupun rengekan childish’ku,…. Betapa tidak, suamiku adalah orang yang teramat sangat sabar,…..(thanks honey,...) Kangmasku dengan sabarnya meng-cover segala keinginanku, meng-handle segala kesulitanku, memelukku di kala aku gundah, menghapus air mataku di kala aku menangis,.... Aku aja yang kadang nggak tahu berterima kasih, kadang kala aku masih menuntut ini itu di tengah penatnya,... (jadi