Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

My Sparing Partner,...

Gambar
Sebenarnya tulisan ini ingin aku tulis kemarin-kemarin, tetapi berhubung kesibukanku pindahan ke yogyakarta hadiningrat, so aku baru bisa nulis sekarang,... Ini tentang kantor lamaku, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat, karena bagaimanapun aku selama 5 tahun kemarin tumbuh dan berkembang bersama mereka. Ada banyak hal yang aku peroleh baik kenangan baik maupun kenangan buruk, feedback positif maupun feedback negatif, semuanya aku peroleh disana..... Kantor dengan 150 personil yang tersebar di seluruh Sumatera Barat, personil yang gigih menjaga kawasan konservasi di Sumatera Barat (cie,..). Diantara mereka banyak teman-teman yang benar-benar berperan nyata dalam pelaksanaan tugasku. Di dalam tulisan ini, aku ingin say thank you for my sparing partners,.... Teh Eka Dhamayanti, S.Hut, M.T (teh, ini aku tulis lengkap-lengkap titelnya lho,…), she is the real old sister who I have in padang, she gives me a lot of things, cares, loves, ideas, everythings. Sorry that I didn’t

finally, I move to yogya,..

finally,.. I move to yogya,... tapi ternyata banyak hal yg memerlukan adaptasi, karena kan sebelumnya aku tinggal di padang (yang notabene beda banget ama yogya),... ada sedikit yang bisa aku ceritakan,.. 1. makanannya beda banget, lidahku udah familiar dgn masakan pedas khas padang , sementara di yogya cenderung manis and nggak pedas, dan ini bikin aku bingung pula lho,... 2. aku harus belajar kembali menggunakan bahasa jawa kromo, cos aku jarang banget pakai bahasa jawa kromo, palagi aku kan asline purwokerto yg kesannya cablak banget,... 3. kadang beberapa orang slow motion banget, hehehe ini yg kadang bikin BT,... 4. berhubung aku di yogya masih sendirian, ya aku kudu ngapalin jalan2, karena berangkat dari rumah ke kantor pake sepeda motor, hehehe,... ada banyak yg ingin aku ceritakan, tapi ini aku online di warnet, so terbatas euy waktunya,... ntar sambung lagi deh,...

Ingin hijrah ke Jogja,.. (niru lagu the changcuters, ”hijrah ke london”)

Jogja,..jogja,.. Ingin hijrah ke jogja,.. Jogja,..jogja,... Ingin kumenyusurinya,... ( dinyanyikan dengan cara the changcuters menyanyikan reff lagu ”hijrah ke london” ) Kalimat tersebut bukan hanya sekedar ikut2an lagunya the changcuters, namun benar2 keinginan dari dalam hati sejak akhir tahun 2006 yang lalu. Benar2 keinginan terdalamku,.. Makanya ketika ada kesempatan pengajuan alih tugas ke Jogja pada akhir tahun 2006, aku mengajukan pindah ke Taman nasional Gunung Merapi, namun entah kenapa, teman2 angkatanku lainnya dapat pindah ke Taman Nasional Gunung Ceremai, sementara pengajuanku entah dimana macetnya, hingga nggak keluar SK alih tugas-nya. Tapi itu tidak menyurutkan keinginanku, awal tahun 2008 aku kembali mengajukan permohonan alih tugas ke Taman Nasional Gunung Merapi. Aku telah bertugas di Padang sejak Desember 2002, jadi hingga sekarang aku telah lebih dari 5 tahun bertugas di Padang, hingga aku pun berhak mengajukan pindah. Awalnya agak sulit, kare

bercermin dari mba' tami ferrasta

siapa yang belum kenal nama yang satu ini? nama yang simpel, tami ferasta, siapakah beliau??? Beliau adalah istri dari Ferrasta Soebardi (atau selama ini kita kenal sebagai mas pepeng, artis serta komedian yang terkenal karena kuis Jari-jari-nya,...) yang sekarang menderita Multiple Sclerosis (MS, red.) dan terpaksa beristirahat dan terkadang beraktifitas di atas ranjangnya,... Lalu kenapa saya menulis tentang mba' Tami Ferrasta? Di acara Indosiar tadi pagi "mamah dan aa' curhat ramadhan", beliau hadir dan menceritakan sebagian penggalan kisahnya bersama mas pepeng, terlebih lagi dengan keadaan mas pepeng yang sedang sakit. Kata mba' Tami -ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika mendengar bahwa mas pepeng menderita MS- bahwa saat itu dia bingung bagaimana akan menerangkan pada mas Pepeng, tentang penyakitnya itu, dia bingung apakah mampu mendampingi mas Pepeng, apakah dia kuat, kemudian dia bercerita bahwa dia sempat menangis di dalam mobil yang dikendarai so

sense of urgency,...

Kata-kata ttg sense of urgency ini pertama kali aku baca di blog sahabatku, (ini malah ngutipnya belon minta ijin padanya,hehe,...) Dan tulisan ttg sense of urgency ini benar2 melecutkan kembali motivasiku yang sempat melempem. Inilah tulisan dari sahabatku tersebut (ini aku kutip persis dari blognya) Kebanyakan orang terlena dengan keadaan nyaman ( comfort zone), apapun bentuknya misalnya tidak punya hutang,sudah punya rumah, sudah punya mobil, sudah jadi manajer dan semua bentuk2 comfort zone yang kadang melenakan kita untuk tidak melakukan lompatan quantum ( quantum leap ) dalam hidup ini. Ada seorang rekan saya di kantor, beliau sudah jadi manajer dan sepertinya hidupnya sudah merasa nyaman, suatu saat beliau dan istrinya ingin membuat suatu usaha wiraswasta, entah apapun bentuknya, sudah mengexercise beberapa jenis bisnis, dari cuci mobil otomatis, rental PlayStation, warnet, usaha katering, sudah pernah dibuatkan Financial Analisys nya dan rencana pengembangan nya akan bagaimana,

Pria-pria yang ganjen dan gatal

Ups, jangan protes dulu baca judul di atas..!! Saya mengatakan demikian bukannya tanpa alasan lho. Dari beberapa sampel pria emang punya hobi ganjen dan gatel. Bahasa kerennya mereka doyan “flirting”, hehe... Kalopun bukan hobi, ya mereka punya indikasi untuk jadi ganjen dan gatel. Yang protes harap sabar…! Tunggu saya menyelesaikan tulisan saya ini. Contoh 1 : ketika saya pertama datang ke Padang ini (sebagai Pegawai baru, tentunya) entah berapa orang yang menawarkan diri untuk menemani makan siang atau sekedar jalan-jalan (padahal mereka sudah beristri, atau sudah bertunangan). Dan jujur, saya mendapatkan beberapa sexual harrashment dari mereka. Saya tidak pernah mengenakan pakaian yang merangsang, atau juga perilaku yang saya pikir jauh dari ganjen. Tapi ya itulah, ternyata mereka tidak pernah ada kapoknya. Belum lagi ada sms maupun miscall yang nggak pernah juntrungannya. Mungkin mereka sedang “iseng-iseng berhadiah”, siapa tahu beruntung. Maksudnya beruntung mengajak saya

telur asin,.. :)

Awalnya saya dan suami kangen ama telur asin khas brebes, yang bisa dengan mudah kita nikmati jika kita tinggal di Jawa, tapi ternyata setelah tinggal di Padang – Sumatera Barat, ternyata menemukan telur asin yang enak dan masir. Di Padang kita dapat menjumpai beberapa pedagang telur asin keliling yang mangkal di Sicincin (Jalan Raya Padang – Bukittinggi), disitu banyak sekali pedagang telur asin (walaupun nggak sebanyak di Brebes). Namun, telur asin yang kami beli tidaklah asin, apalagi masir. Lalu aku mencoba mencari tahu cara membuatnya dan mulai membuatnya, dengan menawarkan pada kawan-kawan kantor untuk mencicipi. Setelah terasa cocok, aku mulai memproduksi kecil-kecilan. Bahan bakunya diambil dari peternakan dekat rumah, dengan bantuan kawan kantor (pramu kantor) untuk mengambilkannya. Lalu kami balut dengan batu bata yang telah ditumbuk dan dicampur dengan garam halus. Telur ini kami diamkan selama kira2 seminggu (karena selera orang padang nggak terlalu suka asin kaya’ di

kutemukan kawan2 lamaku,.. :)

Finally, kutemukan teman2 lamaku, yang telah memberikan warna pelangi yang indah pada kehidupanku,.. palagi beberapa hari ini kutemukan teman2ku jaman SMA, jaman ketika aku sedang happy-happy'nya,.. sorry brother and sister, selama ini aku jarang jalin silaturahim dengan kalian,...yah, semoga dengan ini, akan semakin banyak rezeki yang melimpah padaku, karena kata orang, semakin banyak silaturahim maka semakin banyak rezekinya, (kalian percaya nggak?) semoga pelangiku semakin indah dan semakin berwarna,.. :)

Daun yang berguguran

Pada suatu pagi hari di sebuah musim gugur, tampak seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon-pohon yang rindang di sekitar situ tampak berguguran daunnya. Walaupun bekerja dengan rajin dan teliti menyapu dedaunan yang rontok, tetap saja halaman dikotori dengan ranting dan daun. "Aduh capek deh. Biarpun menyapu dengan giat setiap hari tetap saja besok kotor lagi. Bagaimana caranya ya supaya aku tidak harus bekerja terlalu keras setiap hari?" sambil masih memegang sapu, si anak sibuk memutar otak memikirkan cara yang jitu. Kepala asrama yang melintas di situ menghampiri dan menyapa, "Selamat pagi Anakku, kenapa kamu melamun? Apa gerangan yang sedang kamu pikirkan?" "Eh, selamat pagi Paman. Saya sedang berpikir mencari cara bagaimana supaya halaman ini tetap bersih tanpa harus menyapunya setiap hari. Dengan begitu kan saya bisa mengerjakan yang lain dan tidak harus melulu menyapu seperti sekarang ini." Sambil tersenyum si paman men

tanda-tanda wong banyumas

Kiye ana tanda-tandane nek rikane wong banyumas, nek ana siji utawa lewih tanda-tanda kiye ana neng awake rika, berarti ya rikane mesti asli wong banyumas, utawa turunan banyumas. Jajal hayo pada didheleng bareng,.. J Wong banyumas biasane : 1. Rokoke 'Klembak Menjan'. 2. Sore-sore bojone gipyak nyiapna kopi, boled goreng karo cimplung. 3. Angger esuk-esuk weruh tanggane liwat nggawa pacul, tetep takon, "Rika arep maring sawah apa?". 4. Biyunge bali sekang pasar nggawa olih-olih cenil karo grontol. 5. Nek bali ngode maring nJakarta sing digawa gethuk goreng, lanthing, karo kripik. 6. Angger mudik sekang Jakarta sing digoleti sepisanan sroto Sokaraja, tempe bungkel karo buntil. 7. Ramane kongkon tuku gethuk goreng ASLI nang Sokaraja, bingung, sebab kabeh kios nganggo jeneng ASLI. 8. Esuk-esuk mruput tangi turu, sing digramaki tuning radio nggoleti siarane pak Singa. 9. Senengane mangan obang-abing, karo nyruput kopi, maca “Radar Banyumas” 10. Esuk-

wow, jam gadaangnya indah nian,..!!! :)

Gambar
Jam gadang, salah satu icon Sumatera Barat yang terkenal hampir ke seluruh Indonesia, dan juga ke mancanegara,... :) ini foto2 kami ketika ke jam gadang, yah itung2 kenang-kenangan sebelum dipindahtugaskan laggi ke tempat yang lain. :) kalau ada yang mau mengunjungi Sumatera Barat, saya jamin TOP, saya akan guide Anda,...

I’m proud of you, my bestfriends,…

Selama hidupku 30 tahun ini aku punya banyak sahabat, teman dekat, dan semuanya sangat berarti bagi hidupku. Mereka bagaikan keluarga keduaku, setelah bapak ibuku, kakak-kakakku, dan semua keluargaku. Mereka telah memberikan pelangi pada kehidupanku, hingga membentukku menjadi seperti sekarang ini. Sejak SD , (aku sekolah di MI Muhammadiyah Ajibarang ), aku punya beberapa teman akrab (yang maaf, mungkin sekarang aku ilang kontak dengan mereka,…). Teman akrab ketika bermain petak umpet, mengerjakan PR bersama, dan belajar bersama. Ida , Tanti , Dini Mei , Ice , Ida gendhut , Dini Nugroho , Jamilah , Rofi’ah , Siti 1, Siti 2 (sory aku lupa nama mereka masing2, yg aku inget ada 2 Siti ketika aku SD), Maya , Santi , Iffah , Anggi , Rohmat , waduh siapa lagi ya,… maaf aja jika ada yang terlewat,… L Wow, aku tak kan lupa, ketika pagi hari kita sekolah di SD, dilanjutkan sekolah Dinniyah di sore harinya,.. Saat-saat SD ini mungkin belum terlalu berpengaruh padaku, kare

Ranah Minang, negeri nan elok,.. :)

Ranah minang, negeri nan amat elok, itulah kesan pertama ketika aku datang ke kota ini 5 tahun yang lalu,... banyak hal yang menarik, dan teramat cantik. terus terang, saat itu, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, kotanya cantik, jalannya tertata rapi, luas, dan asri. Dalam perjalanan selama 5 tahun ini, aku telah mengenal lebih dekat tentang ranah minang, kebudayaan, keunikan, dan masyarakatnya,... ternyata ranah minang tidaklah seindah kulitnya, ada beberapa hal yang mengganjal, tapi mungkin inilah yang dibilang orang dengan peribahasa "lain ladang lain belalang" atau "lain lubuk lain ikannya", budaya dan kondisi urang awak tentulah berbeda dengan wong jowo. :) Sementara aku baru bisa menceritakan tentang ranah minang dengan keunikannya sepintas, lain waktu aku akan posting lebih lanjut,.. :) Liat aja ini view yang terkenal di Padang dan Sumbar pada umumnya,... Its nice kan??? Kayaknya lebih afdol jika datang langsung ke padang, aku servis deh,...

DONGENG SEBELUM TIDUR

Ada hal yang sangat kusukai dari bapakku tercinta sejak kecil, yaitu kebiasaan beliau mendongengiku sebelum aku tidur. Begitu banyak dongeng yang bapak ceritakan, sampai aku lupa. Semuanya beliau dongengkan dengan bahasa Jawa Banyumas yang khas (kata orang, bahasa Banyumas sangat egaliter, red.). Tentang dongeng kancil nyolong timun (kayaknya dongeng ini benar-benar melegenda ya,..), tentang yuyu kangkang dan klenthing kuning, tentang sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w, tentang teladan Nabi Muhammad s.a.w (yang belakangan kuketahui, ini dinamakan shirah nabawi, dan bukunya banyak dikarang dan dijual,…). Dongeng ini aku dengar hingga aku masuk SD, yang aku ingat adalah aku selalu didongengi bapakku ketika aku di TK. Ibuku jarang mendongengiku, karena ibu lebih sering beristirahat setelah seharian mengurusi pekerjaan domestik. (jadi dipikr-pikir, bapak ibuku juga telah menerapkan pembagian tugas dalam rumah tangga ya,..) Selama aku kecil, bapak yang lebih sering menga

MOZAIK KEHIDUPAN TITIN SEPTIANA

Mozaik adalah pecahan kaca yang tersusun menjadi sebuah kaca yang cantik dan membentuk gambar tertentu. Ini definisi gampangnya, lalu kenapa aku mengambil kata “mozaik”? karena aku terbentuk seperti sekarang ini, ya karena pecahan pecahan masa lalu yang menyusunku menjadi seperti sekarang ini. Mozaik pertama, aku terlahir 26 September 30 tahun yang silam dari rahim Siti Aminah, dari cintanya dengan Yahya, sebagai anak bungsu dari 9 bersaudara. Nama yang telah kusebutkan tadi adalah kedua orang tuaku tercinta. 30 tahun mozaik-mozaik tercipta, dan akan terus tercipta hingga nyawa tercabut dari raga ini (suatu saat nanti,..) Mozaik yang berwarna-warni melingkupi kehidupanku, merah, jingga, hijau, biru, putih, maupun hitam, semuanya menambah indah kehidupanku. Mozaik-mozaik ini akan aku ceritakan satu persatu, sebagai rasa syukur yang tak terhingga atas kehidupan ini. Dengan latar belakangku yang dusun banget, di kaki gunung slamet, di posisi geografis yang strategis menhub

enterpreneurship, bisakah???

banyak buku yang mengupas bagaimana menjadi "good enterpreneurship", banyak buku yang mengupas bagaimana menjadi wirausaha yang sukses, dan banyak juga seminar maupun pelatihan yang mengupasnya,... entah berapa buku telah saya baca, dan pelatihan enterpreneurship yang dilaksanakan oleh jutawan pendiri Primagama, juga telah diikuti, namun ternyata jiwa enterpreneurship saya tak juga menguat, malah semakin melemah. saya semakin bersikap apatis, pasif, tanpa inisiatif lagi,... padahal kata orang, saya dilahirkan dari keluarga yang nota benenya pedagang, otomatis jiwa dagang saya katanya lebih kuat, is it true,..??? sekarang saya jadi buruhnya negara, alias PNS. dan alasan kesibukan inilah yang menjagal kemampuan dagang saya untuk berkembang. ah, ini kan hanya apologi kamu aja,... (kata kawan saya) lalu saya ingin balik bertanya, lalu bagaimana caranya biar saya bangkit dan tidak lagi berapologi??? any suggestion??