DONGENG SEBELUM TIDUR

Ada hal yang sangat kusukai dari bapakku tercinta sejak kecil, yaitu kebiasaan beliau mendongengiku sebelum aku tidur. Begitu banyak dongeng yang bapak ceritakan, sampai aku lupa. Semuanya beliau dongengkan dengan bahasa Jawa Banyumas yang khas (kata orang, bahasa Banyumas sangat egaliter, red.). Tentang dongeng kancil nyolong timun (kayaknya dongeng ini benar-benar melegenda ya,..), tentang yuyu kangkang dan klenthing kuning, tentang sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w, tentang teladan Nabi Muhammad s.a.w (yang belakangan kuketahui, ini dinamakan shirah nabawi, dan bukunya banyak dikarang dan dijual,…).

Dongeng ini aku dengar hingga aku masuk SD, yang aku ingat adalah aku selalu didongengi bapakku ketika aku di TK. Ibuku jarang mendongengiku, karena ibu lebih sering beristirahat setelah seharian mengurusi pekerjaan domestik. (jadi dipikr-pikir, bapak ibuku juga telah menerapkan pembagian tugas dalam rumah tangga ya,..) Selama aku kecil, bapak yang lebih sering mengajariku belajar, juga mendongengiku. Aku tak pernah mempermasalahkannya, tak pernah menanyakan kenapa ibu jarang sekali mengajariku belajar. Kata orang, it doesn’t matter,..!!! yang penting, aku selalu dininabobokan dengan dongeng-dongeng dari bapakku.

Aku sangat menikmati masa-masa itu, dan yang aku ingat bapakku pasti berkata “ terus kancile tuku uwi karo kusan, uwisan,,,” artinya kurang lebih bahwa dongengnnya “uwisan” alias the end, alias rampung, alias tamat. Ini yang menjadi khas dari dongeng bapakku, sampai-sampai aku pun sempat protes ke guru TK-ku, “Bu, kok mboten ngagem uwi karo kusan, bapak mesti ngedhika ngaten nek ndongeng,..” (Bu, kok nggak pakai uwi dan kusan, bapak pasti bilang seperti itu kalau ndongeng,..) dan paling bu guruku hanya tersenyum dan menceritakannya pada ibu/bapakku jika mereka berjumpa.

Satu hal yang aku dapat dari hal ini adalah ternyata kebiasaan mendongeng cukup ampuh melekatkan antara anak dan orang tua, mampu menjadikannya sebagai moment yang tak tergantikan. Keinginanku adalah jika nanti aku punya anak, maka aku berusaha mendongeng untuknya setiap malam menjelang dia tidur. Alangkah indahnya,….

Bapak, titin kangen bapak,… titin pengin didongengi bapak malam ini,…

Padang, ketika kangen mendera,….

Komentar

  1. lach ri na duit si ku mca butul rampung tp nu ku r dwe duit ya ws ra nganti rampung

    BalasHapus
  2. lach ri na duit si ku mca butul rampung tp nu ku r dwe duit ya ws ra nganti rampung

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria-pria yang ganjen dan gatal

Disiplin dan Resolusi

Lagu Indonesia Raya, kapan terakhir Anda menyanyikannya?