sense of urgency,...

Kata-kata ttg sense of urgency ini pertama kali aku baca di blog sahabatku, (ini malah ngutipnya belon minta ijin padanya,hehe,...)

Dan tulisan ttg sense of urgency ini benar2 melecutkan kembali motivasiku yang sempat melempem.

Inilah tulisan dari sahabatku tersebut (ini aku kutip persis dari blognya)

Kebanyakan orang terlena dengan keadaan nyaman ( comfort zone), apapun bentuknya misalnya tidak punya hutang,sudah punya rumah, sudah punya mobil, sudah jadi manajer dan semua bentuk2 comfort zone yang kadang melenakan kita untuk tidak melakukan lompatan quantum (quantum leap) dalam hidup ini.
Ada seorang rekan saya di kantor, beliau sudah jadi manajer dan sepertinya hidupnya sudah merasa nyaman, suatu saat beliau dan istrinya ingin membuat suatu usaha wiraswasta, entah apapun bentuknya, sudah mengexercise beberapa jenis bisnis, dari cuci mobil otomatis, rental PlayStation, warnet, usaha katering, sudah pernah dibuatkan Financial Analisys nya dan rencana pengembangan nya akan bagaimana, tapi sampai detik ini semua perencanaan itu hanya sebagai file di komputer belaka, hanya menuh-menuhin hardisk di laptopnya, Kenapa....?

Itulah yang disebut dengan tidak mempunyai "sense of urgency", dengan keadaan dia yang nyaman, sudah jadi manajer, tiap hari anter jemput, mobil ada, rumah besar, mau apa lagi yang dicari...(begitu katanya). Trus bagaimana kalau itu terjadi pada kita, dan kalau emang itu sudah terjadi pada kita semua sudah tercukupi, bagaimana menimbulkan sense of urgency ...nya sehingga kita merasa perlu dan penting untuk ber wirausaha, sehingga kita merasa perlu untuk merubah mindset kita....How Come...

Jack Welch ketika memimpin GE ( General Electric) merasa perlu untuk menimbulkan "sense or Urgency" di karyawan nya, dengan cara mengajak para karyawan nya berpikir kelemahan-kelemahan GE , dan faktor-faktor apa ygn bisa menghancurkan GE, dengan membuat simulasi, dengan tujuan berikutnya adalah membuat langkah2 antisipasif untuk menutup kelemahan-kelemahan itu untuk menjadikan perusahaan GE tidak hanya exis dan stabil tetapi berkembang lebih maju lagi dan melesat meninggalkan para pesaingnya, padahal pada waktu itu GE juga termasuk dalam 3 besar di industrinya.

Trus how come untuk kita....bagaimana kita menerapkan cara-cara yang pernah dilakukan GE, padahal kita belum punya usaha apapun....
Seperti pernah ditulis oleh Nicholas Morgan dalam artikelnya yang muncul di fastcompany.com edisi November 1996,

Cara pertama adalah membuka pikiran kita terhadap berbagai ide yang ada di sekeliling kita. Ide-ide ini bisa kita jadikan masukan yang berharga untuk melakukan perubahan. Misalnya kita ingin memulai usaha baru, kita perlu mensurvei (misalnya: di buku-buku, majalah, internet, forum diskusi, interview, pengamatan) ide-ide mengenai usaha baru yang diminati, atau startegi-strategi yang telah dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang telah sukses. Cara kedua adalah melakukan networking seluas-luasnya untuk mendapat ide-ide perubahan yang sebanyak-banyaknya. Dari ide-ide ini bisa kita pilih yang terbaik, atau bisa kita kombinasikan menjadi ide baru (copy from Nicholas Morgan, fastcompany.com,1996)

Keluarlah anda dari comfort zone, biarkan alam pikiran anda menerawan jauh ke depan, bermimpi setinggi tinggi nya, membayangkan anda tidak hanya seorang manajer, tetapi seorang CEO, membayangkan anda bukan hanya punya mobil kijang innova tetapi ferrari keluaran terbaru, membayangkan anda membantu ribuan fakir miskin dengan program2 pemberdayaan ekonomi anda, terbanglah menuju bulan.....biarkan mimpi anda melonjak menembus dimensi udara.

Dengan anda berpikir melambung maka anda akan merasa kecil , anda akan merasa belum seberapa, anda akan merasa masih banyak orang yang bisa saya bantu seandainya saya menjadi Milyuner, jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita capai saat ini, hal ini tidak berarti kita tidak bersyukur loh...jangan salah...seringkali kita menganalogikan wah itu namanya gak bersyukur...itu namanya gak puas2...Bersyukur adalah pekerjaan yang aktif bukan pasif, mengapa aktif, karena bersyukur adalah dengan cara memaksimalkan semua potensi kita...ingatlah ketika Rasul kita bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang berguna untuk manusia lain nya....

ketika sekarang sudah punya karyawan 10 di usahanya....tingkatkan menjadi 100...1000...10000

ketika sekarang anda punya 2 buah toko, tingkatkan menjadi 5 toko, 10 toko kemudian menjadi distributor, tingkatkan menjadi pabrik, tingkatkan menjadi superblok.....

ayo timbulkan sense of urgency kita, kita bangun masyarakat enterpreneur, kita tampung para pengangguran....kita tingkatkan pertumbuhan ekonomi kita....."

Jujur, setelah baca tulisannya, aku jadi mikir kenapa aku malah nggak bangkit juga, sementara aku ndiri banyak utang, gubug masih nyicil, mobil belon punya, kok aku masih aja pasrah dan nyaman dengan keadaanku saat ini.
Kadangkala aku ngerasa nyaman dengan kondisiku sekarang, asal bisa makan kenyang udah cukup bagiku, sementara sahabatku itu malah telah melejit dengan karya2nya dan dia telah merintis menjadi enterpreunership, sementara aku?????

wake up, honey,...
inget Tin, kamu punya impian untuk menjadi salah satu orang yang paling banyak membayar zakat maal.....

lalu bagaimana sekarang bisa mewujudkannya, sementara kondisiku masih seperti????





Komentar

  1. hanya satu kata buat kamu tin...

    ACTION....ACTION...ACTION...

    Words Can Inspire, Thoughts Can Provoke, But Only “Inspired Action” Brings You Closer To Your Dreams. Take Inspired Action Miracle Happen, No Inspired Action Nothing Happen

    good luck...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria-pria yang ganjen dan gatal

Disiplin dan Resolusi

Lagu Indonesia Raya, kapan terakhir Anda menyanyikannya?