Kopdar IIDN : Mungkinkah Mahir Menulis dalam 4 Hari?
Mba Agustina Soebachman, alias mba Tinbe, sebagai nara sumber kali ini
(copyright : Vanny Mediana)
(copyright : Vanny Mediana)
24
Mei 2015, tak sabar aku menunggu tanggal itu.
Betapa tidak, aku akan bertemu dan belajar dari penulis yang luar biasa,
Agustina Soebachman, atau biasa kami panggil mba Tinbe. Ah iya, kalian mungkin heran, kenapa nama
sebagus itu malahan dipanggil Tinbe? Tinbe
adalah nama panggilan kesayangan dari IIDNers padanya. Aslinya nama panggilannya mba Titin, dan di
komunitas ini ada dua Titin, yaitu aku sendiri dan mba Agustina ini. Mba Agustina ini terkenal dengan bukunya “The
Power of Bejo”, maka kami panggil dia dengan nama mba Tinbe, dari asal kata Titin
Bejo. Penulis satu ini luar biasa low
profile-nya, padahal bukunya sudah banyak.
Kami, IIDNers, sering menyebutnya dengan penulis satus telu likur (123) buku.
Sebagai
informasi, komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Jogja setiap bulannya kan
mengadakan pertemuan rutin, atau sering disebut Kopdar (kopi darat). Ajang kopdar ini lah yang menjadi ajang
saling bertukar ilmu, pengalaman antar anggota IIDN Jogja.
Kemudian
untuk kali ini, Perpustakaan Kota (Perpuskot) Yogyakarta memfasilitasi IIDN Jogja
untuk mengadakan kopdar di gedung tersebut.
Selain fasilitas ruangan, kami juga mendapatkan fasilitas snack dari
Perpuskot.
Kali
ini kopdar kita membahas buku dari mbak Agustina Soebachman, “4 Hari Mahir
Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi”.
Buku yang sangat menarik. Bahkan sebelum datang ke acara tersebut, aku bela-belain mencari bukunya ke toko buku
di Yogyakarta. Cukup sulit untuk
mencarinya, dan dengan bantuan teman, akhirnya bisa ditemukan di toko buku
keempat di kawasan jalan Kaliurang.
Suasana bedah buku "4 Hari Mahir Menulis"
(copyright : Vanny Mediana)
Simpel,
itulah kesan ketika aku baca isi dalam buku ini. Dia paparkan mulai mengapa kita harus
menulis, apa tujuan dan manfaat menulis.
Selanjutnya disambung dengan paparan masing-masing sub judul, yaitu
artikel, cerpen, novel hingga skripsi.
Buku 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi
Buku ini sangat simpel, bahkan bagi penulis pemula
sangat cukup jika mempelajari cara menulis berawal dari buku ini. Kenapa? Karena di dalamnya dapat kita temukan
trik dan tip dari mba Tinbe, maupun dari penulis ternama. Segala trik dan tipnya aku pikir mudah sekali
dipraktekkan bagi pemula.
Jujur aku menyesal baru mengenal mba Tinbe setahun
ini, dan dalam setahun ini tidak optimal mengambil ilmu dari beliau. Jika selama ini saya tulis artikel untuk
keperluan pekerjaan, hanya sekedar menulis. Ternyata tentang hal ini, mba Tinbe
memaparkan pengalamannya bisa tembus media cetak lokal di Yogyakarta dengan
beberapa artikelnya. Ternyata ada trik
dan tipnya di buku ini. Bahkan buku ini
mengajarkan kita agar bisa tembus media, untuk kolom-kolom artikel yang ada.
Misalnya : up to date, dan tentu saja
sesuai dengan visi misi media. Nah ilmu
baru yang saya peroleh ternyata. Mba
Tinbe tidak pelit ilmu, dia bahkan memberikan link alamat dan email redaksi
penerbitan media cetak yang dia tahu.
Sedangkan ketika belajar menulis cerpen saya
seringkali berbusa-busa di depan, ibarat badan tuh besar kepalanya, badannya
kecil. Ternyata itu kurang tepat. Di buku ini dipelajari komposisi menyusun
cerpen yang tepat, serta beragam trik dan tipnya. Beberapa jurus jitu dipaparkan di buku ini,
kita tinggal mempraktekkannya. Tidak
cukup hanya dibaca lalu mendadak kita bisa menulis, non sense.
Sejak
pertama membacanya, jujur aku penasaran, bisa kah mahir menulis dalam 4 hari? Ternyata
ada peserta yang sama penasarannya denganku, dan menanyakan hal yang sama. Jawaban mba Tinbe ternyata bahwa menulis
dalam hitungan jam. Dalam 4 hari kan ada
96 jam. Waktu yang panjang untuk
menulis, dan tidak harus 24 jam sehari kita belajar menulis, tetapi bisa
diangsur sekian jam sehari. Dan jangan
lupa, konsisten menyisihkan waktu untuk menulis. Jika kita punya waktu senggang dua jam untuk
menulis, manfaatkanlah! Ooowh, baiklah, sepulang dari acara ini harus kumulai,
tekadku.
Menjaga
konsistensi menulis harus disiplin. Kemampuan
menulis tidak serta merta dapat dipelajari dalam sehari dua hari. Tetapi kontinyu. Menjadi penulis jangan
manja, tetap disiplin. Nah, hal-hal
inilah yang benar menamparku! Betapa
tidak? Aku selama ini pengin jadi
penulis, atau kerennya penulis wannabe, tetapi
menulis pun jarang aku asah, tidak pernah update
blog lagi, jarang menyisihkan waktu sehari-hari untuk menulis, gimana mau jadi
penulis canggih? Plak, berasa ditabok oleh mba Tinbe dari obrolan siang itu.
Yang
bikin mataku berbinar-binar di acara bedah buku itu, adalah ketika moderator
Etyastari membocorkan bahwa salah satu buku mba Tinbe, “The Power of Bejo” dibeli
haknya oleh salah satu perusahaan jamu yang tagline-nya
Bejo. Nominalnya bikin
berbinar-binar! Betapa tidak? Konon, nominalnya bisa untuk berangkat
haji.
Tetapi
lagi-lagi mba Tinbe kembali mengingatkan bahwa semua itu memerlukan proses yang
panjang, dan kita harus disiplin dan konsisten menjalaninya, jangan manja! Dia menceritakan, bahwa dia dan anaknya hidup
dari menulis. Lihat! Bahkan dari menulis pun kita bisa mendapatkan
uang yang layak untuk hidup sehari-hari.
Hayo
Tin, jangan manja! Tulis dan tulislah sebanyak yang kau mampu dan kau
sanggup. Jangan banyak alasan. Orang sukses tidak memerlukan alasan, Tin!
Hehehe,
nulis review ini memakan waktu 1 jam,
tidak buruk untuk seseorang yang kembali mendisiplinkan diri untuk
menulis. Jadi aku masih punya waktu 95
jam berikutnya. Hmm, untuk 1-2 jam bisa
jadi satu artikel, maka harusnya dalam 96 jam tersebut minimal aku harus
menghasilkan 48 artikel maupun cerita pendek. Mari menulis, kawan!
Seperti biasa, IIDNers tidak lupa bernarsis ria!
(copyright : Vanny Mediana)
seperti kata Mbk Petty nya Femina di editorialnya yg kemarin heboh itu, ada jalan dan usaha yg panjang sebelum sampai pada kata profesional :D
BalasHapusTerus kisah selanjutnya yg ttg 'bejo' itu gimana katanya, Mba? Mba Tinbe jadi menjualnya? Hehe, penasaran :)
BalasHapusdbagus....tp yg aku gak suka bagian memuji-muji narsum #jangan diulangi ya,
BalasHapus