telur asin,.. :)

Awalnya saya dan suami kangen ama telur asin khas brebes, yang bisa dengan mudah kita nikmati jika kita tinggal di Jawa, tapi ternyata setelah tinggal di Padang – Sumatera Barat, ternyata menemukan telur asin yang enak dan masir. Di Padang kita dapat menjumpai beberapa pedagang telur asin keliling yang mangkal di Sicincin (Jalan Raya Padang – Bukittinggi), disitu banyak sekali pedagang telur asin (walaupun nggak sebanyak di Brebes). Namun, telur asin yang kami beli tidaklah asin, apalagi masir.
Lalu aku mencoba mencari tahu cara membuatnya dan mulai membuatnya, dengan menawarkan pada kawan-kawan kantor untuk mencicipi. Setelah terasa cocok, aku mulai memproduksi kecil-kecilan.
Bahan bakunya diambil dari peternakan dekat rumah, dengan bantuan kawan kantor (pramu kantor) untuk mengambilkannya. Lalu kami balut dengan batu bata yang telah ditumbuk dan dicampur dengan garam halus. Telur ini kami diamkan selama kira2 seminggu (karena selera orang padang nggak terlalu suka asin kaya’ di Jawa), makanya kami hanya memeram selama seminggu.
Selanjutnya aku coba titipkan pada beberapa kedai, salon langgananku, n kantin di kantorku. Ternyata lumayan laku, dari 20butir yang aku titipkan, kadang laku 15butir, malah pernah laku 19butir. Alhamdulillah,…!!!
Telur asin buatanku ini belum aku kasih label, niatnya sih pengin dikasih nama “CAHAYA” seperti halnya nama usaha turunan ayah ibu kami (Bapak yahya dan Ibu Siti Aminah). Mereka menggunakan nama itu untuk menjadikan pengingat, dan kakak-kakakku juga menggunakannya sebagai nama dagang mereka, contohnya Cahaya Kasur di Ajibarang dan Cahaya Pecah-belah di Wangon. Oleh karenanya, aku pun ingin mulai merintis “cahaya telur asin” yang mudah-mudahan menjadi nama dagang bagi dinasti yahya-siti aminah yang selalu lestari.
Sekarang, usahaku itu agak mandheg, karena pemasoknya juga sedang mandheg. Nanti kalau aku sudah mendapatkan pemasok lagi, aku akan mulai lagi. Hehe, lagipula di kantor lagi agak banyak kerjaan, jadi produksi telur asinnya agak terbengkalai, hehe 
Ada yang mau pesan telur asinnya, ada delivery servicenya kok,.. 

Komentar

  1. wahhh...mb Titin kerennn bangett.....smoga usahanya lancar ya, mbb
    siipp :)

    BalasHapus
  2. thelur huasin, n nasi kasi kecap jg ah. buat lagi ya mbak titin. met sukses.

    BalasHapus
  3. Pedagang telur asin jg rupanya... Aku jg mantan.. he..he..Dulu waktu masih bocah. Kalo mau lebih enak cari telur yang kuningnya merah bu. Lebih masir dari yg kuningnya biasa. Kalo di Kalsel yang terkenal telur bebek jenis alabio. Moga sukses ya...

    BalasHapus
  4. mba titin wong njibarang toh ?
    pada karo inyong. mung angger inyong umahe lor mesjid taqwa. njenengan neng jalan pancasan mbokane omahe ?
    mas ajiz primen kabare, pada sehat mbok ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria-pria yang ganjen dan gatal

Disiplin dan Resolusi

Lagu Indonesia Raya, kapan terakhir Anda menyanyikannya?